Ternyata Makan Keju Setiap Hari Baik untuk Jantung
Get link
Facebook
X
Pinterest
Email
Other Apps
Ketika kita makan keju,
rasa asin dan gurih bisa memberikan perasaan yang menyenangkan
sekaligus menyehatkan. Sehingga membuat kita menjadi ketagihan untuk
mencicipinya.
Saat ini sudah menjadi hal yang lazim saat ini untuk menemukan rasa
keju dalam banyak sajian makanan. Mulai dari steak, burger hingga
seblak.
Baca Juga
Mengaku Kembali dari Tahun 6000, Begini Cerita "Penjelajah Waktu"
Tahan Gempa Bumi, Rumah Teletubbies Ini Jadi Spot Swafoto
Kenapa Pemain Film Dewasa Jepang Sering Pura-Pura Menangis
Di sisi lain, keju
kerap kali dimitoskan sebagai salah satu biang keladi bertambahnya berat
badan sehingga kerap kali dijauhi. Padahal menurut para ahli,
mengonsumsi keju setiap hari mempunyai kebaikan untuk kesehatan kita.
Peneliti Tiongkok dan Belanda mendata 200 ribu partisipan setiap harinya untuk mengonsumsi keju. Mereka menemukan bahwa partisipan yang memakan keju setiap hari mempunyai kemungkinan besar terhindar dari risiko stroke.
Selain itu, data lainnya yang mereka temukan juga menyebutkan bahwa
14 persen partisipan dapat menghindari berkembangnya penyakit koroner
jantung.
Ada batasan untuk mengonsumsinya
Keju dapat menetralisir keasaman di dalam mulut.
Mengutip Klikdokter,
risiko penyakit jantung bisa berkurang karena tingginya kandungan
kolesterol baik pada tubuh orang-orang yang sering mengonsumsi keju.
Selain itu, jamur hasil fermentasi keju dipercaya dapat memusnahkan
bakteri jahat yang dapat mengubah kolestrol menjadi jahat. Jamur (penicillium roqueforti) hasil fermentasi juga dipercaya dapat mengurangi inflamasi.
Selain itu, zat yang terkandung dalam keju dipercaya dapat mengontrol
tekanan darah dalam tubuh. Sehingga sangat baik bagi kesehatan jantung.
Walaupun mengundang banyak manfaat, jumlah asupan keju yang boleh
dikonsumsi setiap harinya hanya dibatasi sampai 40 gram saja paling
maksimal. Dan pastikan kamu memang makan keju, bukan hanya perasa keju
yang dicampurkan dalam makanan.
Hal ini disebabkan karena keju memiliki lemak jenuh yang jika
dikonsumsi secara berlebihan justru tak baik untuk tubuh. Selain makan
keju alami, pastikan untuk berolahraga agar kesehatan jantung lebih
optimal.
Kecantikan Caludia Kim sebagai pemeran Nagini memang berhasil memikat perhatian. Wanita asal Korea ini mempunyai kulit glowing. Penasaran tips kulit glowing seperti Claudia Kim? Baru-baru ini netizen dihebohkan dengan sosok Nagini. Peliharan dan horcrux kesayangan Voldemort di film Harry Poter tersebut ternyata terlahir sebagai manusia. Menurut J.K. Rowling karakter ini terinspirasi dari legenda wanita ular asal Kalimantan. Claudia Kim pun akhirnya berhasil memerankan Nagini di film ini. ...
menjadi tanda lahir yang dimiliki setiap orang. Namun, posisi tahi lalat di setiap individu tentu berbeda. Nah, ternyata posisi tahi lalat di tubuhnya memiliki arti kesehatan dan keberuntunganmu lo. Selain itu, beberapa posisi tahi lalat bisa menunjukkan kondisi keuangan. BACA JUGA Bebas Insomnia, Teknik Ini Bantu Kamu Tertidur dalam Satu Menit Gara-Gara Sarapan Bersama Teman Wanita, Pria Ini Terancam Dibui Super Malas Gerak, 11 Aksi Konyol Ini Bikin Geregetan Nah, penasaran apa saja posisi tahi lalat yang diyakini jadi penanda seseorang akan mengalami krisis keuangan? Dilansir dari Boldsky , berikut tujuh posisi tahi lalat di anggota tubuh yang bisa menandakan seseorang berpotensi bangkrut. 1. Pipi kiri Kalau kamu memiliki tahi lalat di pipi kiri, tandanya akan mendapatkan penghasilan yang besar. Tapi, keuanganmu berada di bawah karena tak ada tabungan untuk berjaga-jaga. 2. Dekat bibir bawah Jika tahi lalat ada di tempat ini,...
Bulan Oktober diperingati sebagai bulan eliminasi penyakit kaki gajah (BELKAGA). Untuk itu, seluruh penduduk berusia antara 2—70 tahun dan tinggal di wilayah endemis penyakit kaki gajah atau Filariasis akan diingatkan untuk meminum obat pencegahan yang diberikan dalam program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis sebanyak 1 dosis setiap tahun selama 5 tahun berturut-turut. ''Hingga saat ini, hanya ada 6 provinsi yang bukan daerah endemis Filariasis di Indonesia, yaitu provinsi DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Tenggara dan Nusa Tenggara Barat,'' tutur Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis (P2TVZ) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Elizabeth Jane Soepardi, MPH, Dsc. Filariasis atau yang lebih dikenal dengan sebutan penyakit kaki gajah, masih menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia karena anak-anak maupun dewasa, baik pria maupun wanita bisa tertular penyakit kaki gajah. Fi...
Comments
Post a Comment