Lebih dari Separuh Bayi Indonesia Tak Dapat ASI Eksklusif
Jakarta Menurut data Survei Demografi Kesehatan di 2017, hanya 47 persen dari 4,8 juta anak yang lahir setiap tahun mendapatkan ASI eksklusif. Menurut konselor laktasi, dokter Ameetha Drupadi, faktor edukasi jadi salah satu penyebab hal ini terjadi.
"Salah satunya pengetahuan ibu-ibu tentang ASI ini belum maksimal," kata Ameetha dalam peluncuran suplemen alami pelancar ASI, Lactaboost, di Jakarta Pusat pada Rabu (24/10/2018).
Faktor lain, masih sedikit tenaga kesehatan mengedukasi ibu-ibu
tentang ASI. Mulai dari manfaat hingga cara pemberian ASI yang tepat.
Walau begitu, kini ia juga melihat geliat pemerintah menggerakkan tenaga
kesehatan untuk memberikan edukasi mengenai ASI di berbagai daerah.
Selain edukasi, Ameetha juga melihat rendahnya angka pemberian ASI eksklusif di Indonesia karena gencarnya marketing makanan prelakteal atau susu pengganti. Hal ini membuat ibu jadi lebih mudah memberikan susu pengganti.
"Jadi, ibunya sudah kurang pengetahuan, lalu bayinya sudah dapat makanan pengganti. Bayi jadi nyaman dengan susu pengganti itu, bayi jadi tidak mau mengisap payudara ibunya lagi," kata Ameetha.
Mengenai susu pengganti, sebenarnya boleh diberikan dengan indikasi tertentu yang disarankan dan diawasi oleh dokter.
"Salah satunya pengetahuan ibu-ibu tentang ASI ini belum maksimal," kata Ameetha dalam peluncuran suplemen alami pelancar ASI, Lactaboost, di Jakarta Pusat pada Rabu (24/10/2018).
Baca Juga
Selain edukasi, Ameetha juga melihat rendahnya angka pemberian ASI eksklusif di Indonesia karena gencarnya marketing makanan prelakteal atau susu pengganti. Hal ini membuat ibu jadi lebih mudah memberikan susu pengganti.
"Jadi, ibunya sudah kurang pengetahuan, lalu bayinya sudah dapat makanan pengganti. Bayi jadi nyaman dengan susu pengganti itu, bayi jadi tidak mau mengisap payudara ibunya lagi," kata Ameetha.
Mengenai susu pengganti, sebenarnya boleh diberikan dengan indikasi tertentu yang disarankan dan diawasi oleh dokter.
Comments
Post a Comment